Welcome to Spada Indonesia
Courses Images
Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam

COURSE INSTRUCTOR

Teachers Images

AREAS:
Program Studi

Course Description

Mengapa dan bagaimana PAI diajarkan di perguruan tinggi (340 menit) Bagaimana manusia bertuhan (340 menit/minggu) Bagaimana agama menjamin kebahagiaan (340 menit) Bagaimana mengintegrasikan iman, Islam dan ihsan dalam membentuk insan kamil (2x340 menit) Bagaimana membangun paradigma Qur’ani (340 menit) Bagaimana membumikan Islam di Indonesia (340 menit) Bagaimana Islam membangun persatuan dalam keberagaman (340 menit) Bagaimana Islam menghadapi tantangan modernisasi (340 menit) Bagaimana kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia (2x340 menit) Bagaimana peran dan fungsi masjid kampus dalam pengembangan budaya Islam (340 menit)

Course Syllabus

Pengantar Assalamu'alaikum. Alhamdulillah, kita bertemu dalam perkuliahan Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui program Pembelajaran Daring Indonesia Tebuka dan Terpadu (PDITT). Program ini harus diselesaikan dalam waktu 12 minggu. Ikuti terus program ini. Kita belajar bersama. Anda pasti bisa. Dosen Pengembang Hari Wibawanto Email: hariwibawanto@gmail.com Ponsel: 081390090483 Khairil Ikhsan Siregar Email: siregarkhairilikhsan@yahoo.com Ponsel: 089611649652 Yusuf A. Hasan Email: yah.yusufahasan@gmail.com Ponsel: 08122720604 Deskripsi Mata Kuliah PAI merupakan bagian dari rumpun Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU). Eksistensinya dijamin oleh Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi terutama Pasal 35 ayat (3). PAI tidak dimaksudkan untuk menciptakan mahasiswa sebagai ulama atau pakar di bidang keislaman, melainkan lebih diarahkan pada pemberian dorongan kepada mahasiswa untuk memahami nilai-nilai ajaran Islam dan aktualisasinya dalam kehidupan sesuai disiplin ilmu dan profesi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam tata pergaulan global. PAI berbobot 2 sks. Topik-topik dan materi perkuliahannya difokuskan bagi pencapaian misi pedagogis, misi psikososial, misi sosio-kultural, dan misi akademik. Capaian Pembelajaran Peningkatan kualitas dan kuantitas keimanan, ketakwaan, akhlak mulia dan pelaksanaan ibadah ritual mahasiswa (mahdhah) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam pemecahan problematika kehidupan dengan berlandaskan pada ajaran Islam, kematangan dan kearifan berpikir serta perilaku mahasiswa dalam pergaulan global Peningkatan kesadaran mahasiswa dalam pengembangan disiplin ilmu dan profesi yang ditekuninya sebagai bagian dari ibadah (ghairu mahdhah). Pokok Bahasan Mengapa dan bagaimana PAI diajarkan di perguruan tinggi (340 menit) Bagaimana manusia bertuhan (340 menit/minggu) Bagaimana agama menjamin kebahagiaan (340 menit) Bagaimana mengintegrasikan iman, Islam dan ihsan dalam membentuk insan kamil (2x340 menit) Bagaimana membangun paradigma Qur'ani (340 menit) Bagaimana membumikan Islam di Indonesia (340 menit) Bagaimana Islam membangun persatuan dalam keberagaman (340 menit) Bagaimana Islam menghadapi tantangan modernisasi (340 menit) Bagaimana kontribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia (2x340 menit) Bagaimana peran dan fungsi masjid kampus dalam pengembangan budaya Islam (340 menit) Kompetensi Capaian pembelajaran diwujudkan menjadi 4 (empat) rumusan kompetensi inti meliputi kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Setiap kompetensi inti kemudian diperinci menjadi sejumlah kompetensi dasar. Setiap topik pembelajaran secara konsisten diarahkan pada capaian kompetensi dasar tertentu. Petunjuk Mempelajari Bahan Ajar Perkuliahan PAI diorganisasikan dalam sepuluh topik pembelajaran. Masing-masing topik menyuguhkan kajian atas masalah tertentu. Pembelajaran pada masing-masing topik dimaksudkan sebagai learning experiences (pengalaman belajar) dan berbasis pada kegiatan (activity base). Kerangka kerja pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, yakni (1) mendorong mahasiswa untuk melakukan pengamatan dan penelusuran konsep, teori, gambar, foto, film/video; (2) mengembangkan pertanyaan atas berbagai temuan masalah dari pengamatan; (3) mengumpulkan informasi/data; (4) mengasosiasi, menalar dan membangun argumentasi; serta (5) mendiskripsikan dan mengkomunikasikan hasil penalaran. Pada setiap topik disertai tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan mahasiswa, dan di akhir topik disertakan evaluasi berupa tugas-proyek yang di dalamnya mahasiswa menyusun program kegiatan tertentu yang relevan, atau melakukan survey terkait topik.
Course Modules
Panduan Pembelajaran PAI
Peta Kompetensi PAI
Forum Diskusi Mata Kuliah PAI
Assalamu'alaikum. Selamat berjumpa pada topik pertama pembelajaran PAI. Mari belajar bersama. Ma'an najah! Semoga sukses. Mukti Ali, mantan Menteri Agama RI dan Guru Besar IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pernah menyatakan bahwa di seluruh dunia orang selalu tidak puas dengan hasil-hasil yang diperoleh dari perguruan tinggi. Masyarakat selalu menuntut lebih dari hasil yang dihasilkan oleh perguruan tinggi. Hal ini disebabkan perubahan di masyarakat berlangsung lebih cepat daripada perubahan yang terjadi di dalam perguruan tinggi. Adalah suatu kenyataan bahwa lulusan perguruan tinggi tidak seluruhnya dapat menghayati dinamika perubahan di dalam masyarakatnya. Jika demikian, maka hukum-hukum dan proses-proses dinamika yang menyertai pelbagai perubahan cepat di masyarakat harus menjadi kajian penting dalam kampus. Mahasiswa sebagai inti masyarakat akademik di kampus harus mempelajari hal itu agar kelak dapat menjadi alumnus yang memiliki kontribusi positif bagi masyarakat, bangsa, dan negaranya. Apabila sinyalemen ini benar, maka pernyataan mendasar dapat dikemukakan pada uraian ini terhadap eksistensi dan peran mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) di perguruan tinggi. Akankah mata kuliah PAI akan berkembang dan menjelma menjadi sebuah proyek "menara gading", atau akan menjadi sebuah mata kuliah dari kampus yang berada di atas awan, di awang-awang dan sama sekali tidak menyentuh problem-problem kemanusiaan di bumi? Setelah berakhirnya rezim Orde Lama, MPRS menetapkan bahwa pendidikan agama wajib diajarkan di sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dengan undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, kedudukan PAI sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi, semakin kuat. Kajian pada topik ini memiliki relevansi dengan eksistensi PAI di perguruan tinggi serta pentingnya kesadaran kita mengenai fungsi, tujuan, dan bagaimana pembelajaran PAI dilaksanakan di perguruan tinggi. Dengan mengikuti kajian pada topik ini mahasiswa mampu menunjukkan sikap positif terhadap PAI, menjelaskan tujuan dan fungsi PAI sebagai komponen matakuliah wajib umum, dan mampu menyampaikan argumen akademik dan/atau profesional mengenai tujuan dan fungsi PAI di perguruan tinggi. Ayo ikuti terus perkuliahan ini.
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 1.
Video selebrasi pemain sepakbola dunia
Forum Diskusi Topik 1
Tugas Topik 1
Assalamu'alaikum. Alhamdulillah, semoga Anda berbahagia hari ini. Mari kita lanjutkan ke Topik 2. Pernahkah Anda berpikir apa arti kata "spiritual"? Spiritualitas atau spiritualisme adalah kesadaran dan kepercayaan akan adanya kekuatan non-fisik yang lebih besar dari kekuatan diri kita atau apa pun di dunia ini; suatu kesadaran yang menghubungkan diri manusia dengan Tuhan, atau sesuatu unsur pada diri manusia yang menjadi sumber eksistensi manusia itu sendiri. Pandangan ahli mengatakan spiritualitas adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral dan rasa memiliki. Ia memberikan arah dan arti pada kehidupan. Kajian atas topik ini memiliki relevansi dengan pengetahuan dan pemahaman kita atas potensi dasar manusia sebagai sesuatu yang bersifat given (anugerah) yang dengannya manusia memiliki kecenderungan suci dan sangat kuat terhadap agama. Dengan mengkaji topik ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kepedulianterhadap nilai-nilai moral dan norma-norma agama sebagai salah satu determinan dalam membangun karakter bangsa;memiliki kemampuan menjelaskan dan menyajikan hasilpenelaahan secara konseptual dan/atau secara empiris terkait esensi dan urgensi nilai-nilai spiritualitas Islam sebagai salah satu determinan dalam pembangunan bangsa yang berkarakter; serta mampu menyajikan hasil penelaahan konseptual atau empirik terkait esensi dan urgensi nilai-nilai spiritualitas Islam sebagai salah satu faktor determinan dalam pembangunan bangsa yan berkarakter. Silakan ikuti terus kuliah ini. Ma'an najah!
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 2
Tugas Topik 2a
Chrisye -- Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Pengalaman Spiritual
Tugas Topik 2b
Assalamu'alaikum! Kebahagiaan berhubungan dengan suasana hati, yakni hati yang sehat (qalbun salim), sedangkan suasana hati hanya bisa diciptakan melalui iman dan petunjuk Al-Qur'an. Agamalah yang menjadi pangkalnya. Benarkah? Topik ini memiliki relevansi kuat dengan topik sebelumnya. Bila Topik 2 berhubungan dengan eksistensi kebertuhanan dan keberagamaan manusia, maka Topik 3 mengkaji kebahagiaan sebagai keniscayaan yang lahir dan tumbuh dari kebertuhanan dan keberagamaan manusia itu. Agama kita mengajarkan, kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan yang berakar dari kebertuhanan dan keberagamaan yang benar serta berujung pada aktualisasinya yang penuh rahmat di tengah-tengah kehidupan nyata. Melalui kajian atas Topik 3 mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan sikap tobat (selalu introspeksi dan koreksi diri) untuk selalu berpegang pada nilai-nilai kebenaran ilahiah; mampu mensyukuri karunia Allah berupa nikmat iman, Islam, dan kehidupan; bertanggung jawab terhadap sikap dan perilaku yang dilakukan secara sadar; serta mampu menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran, dan keadilan dalam menjalani kehidupan pribadi, sosial, dan profesional. Ayo ikuti terus kuliah ini, tentu dengan kebahagiaan... Anda pasti mampu.
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 3
Label
Tugas Topik 3
Assalamu'alaikum. Alhamdulillah kita masih berada dalam perkuliahan PAI melalui Program PDITT. Ikuti terus program ini. Enjoy. Sarjana muslim terkemuka, Ibnu Arabi, menyatakan bahwa untuk kembali kepada Tuhan maka seseorang harus mencapai martabat insan kamil. Apa persyaratan menjadi insan kamil? Jawabnya, jika keimanan, keislaman, dan keihsanan berhimpun pada dirinya. Lalu kualitas iman, Islam dan ihsan yang bagaimanakah yang dapat mengantarkan manusia mencapai martabat insan kamil? Kajian mengenai hal-hal terebut sangat relevan dengan kajian-kajian pada topik sebelum dan sesudahnya. Kajian pada Topik 4 ini menyangkut tiga aspek fondamental dari ajaran Islam dan oleh karena itu esensial bagi kehidupan kongkret setiap Muslim. Dengan mengkaji Topik 4 mahasiswa diharapkan akan mampu bersikap wara' (selalu berhati-hati dalam bersikap dan berprilaku) dengan selalu mengacu kepada prinsip-prinsip halal dan baik, zuhud (sederhana dan berorientasi akhirat); sabar dan tawakal (menyikapi semua problematika kehidupan secara positif dan menerimanya sebagai kebaikan dari Tuhan), mensyukuri karunia Allah berupa nikmat iman, Islam, dan kehidupan; menunjukkan sikap ikhlas (melakukan segala aktivitas tanpa pamrih dan hanya karena Allah); mampu menjelaskan esensi dan urgensi integrasi iman, Islam, dan ihsan dalam pembentukan insan kamil, serta mengkreasi pemetaan konsistensi dan koherensi pokok-pokok ajaran Islam sebagai implementasi iman, Islam, dan ihsan. Ayo ikuti tugas berikut!
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 4
Zuhud dalam Perspektif Hadis
Label
Tugas Topik 4a
Label
Tugas Topik 4b
Label
Assalamu'alaikum. Alhamdulillah kita telah sampai pada kajian kelima. Ayo ikuti terus, berlatihlah dengan instruksi-instruksi yang ada. Anda pasti bisa. Al-Qur'an merupakan sumber utama ajaran Islam. Al-Qur'an adalah satu-satunya Kitab Suci yang masih asli. Isi ajarannya lengkap dan sempurna, berinti pedoman hidup bagi manusia dalam upaya meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Al-Qur'an mengarahkan para pembacanya untuk berjalan di atas shirathal mustaqim (Jalan Lurus Allah SWT.) dan mengakhiri tugas kehidupan secara khusnul khatimah. Oleh karena itu manusia dituntut menjadikan Al-Qur'an sebagai tempat berkonsultasi dan menjadikannya suluh kehidupan. Kajian mengenai Al-Qur'n sebagai paradigma ini penting karena menyangkut hal yang esensial bagi setiap muslim yaitu implementasi nilai-nilai ajaran Islam sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur'an bagi perdamaian dan kesejahteran dunia. Setelah mengkaji topik ini, insya Allah mahasiswa memiliki komitmen untuk membangun dunia yang damai, aman, dan sejahtera sebagaiimplementasi ajaran Islam; memiliki kedisiplinan dalam melaksanakan kewajiban dan santun dalam menuntut hak sebagai muslim Indonesia; mampu menganalisis dan menyajikan hasil penelaahan konseptual tentang sumberajaran Islam dan kontekstualisasinya dalam kehidupan modern.
Course Modules
Teks Bahan Bacaan Topik 5
Label
Tugas Topik 5
Assalamu'alaikum. Alhamdulillah, kita sudah sampai pada Topik 6 pembelajaran PAI. Ayo kita kaji terus topik ini. Anda tentu senang mempelajarinya. Seperti yang sudah Anda saksikan, Islam dewasa ini telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Mau tidak mau, Islam harus berinteraksi dengan nilai-nilai budaya lokal (kearifan lokal) di masyarakat mana pun di dunia ini. Sebagai substansi, Islam merupakan nilai-nilai universal yang dapat berinteraksi dengan nilai-nilai lokal (local wisdom) untuk menghasilkan suatu norma dan budaya tertentu. Islam sebagai rahmatan lil alamin merupakan agama yang mengajarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip kemanusiaan universal yang dibangun atas dasar kosmologi tauhid. Nilai-nilai tersebut selanjutnya dimanifestasikan dalam sejarah umat manusia melalui ekspresi penganutnya yang bersifat lokal. Lokalitas ekspresi keislaman bisa dimaknai secara luas sebagai kontekstualisasi pemahaman Islam. Artinya, pemahaman dan ekspresi keberagamaan seseorang tidak terlepas dari ruang waktu, pengetahuan, dan geografis yang dimilikinya. Ruang-ruang inilah yang membentuk tipologi, corak, atau model keberagamaan sebuah komunitas Islam. Di masyarakat mana pun ajaran Islam memang sama karena mengajarkan substansi nilai dan prinsip-prinsip hukum yang bersifat universal, namun budaya muslim pada suatu masyarakat belum tentu sama dengan budaya muslim pada masyarakat yang lain. Bila Muktamar Nahdhatul Ulama ke-33 di Jombang beberapa waktu lalu mengusung tema "Meneguhkan Islam Nusantara, Merawat Indonesia untuk Membangun Dunia", maka Persyarikatan Muhammadiyah dalam Muktamarnya yang ke-47 di Makassar menegaskan diri dengan tagline "Dakwah Pencerahan untuk Indonesia Berkemajuan". Bersyukurlah, karena kedua Ormas Islam terbesar di Indonesia ini sesungguhnya sedang berpikir dan bekerja keras untuk mencari cara bagaimana membumikan Islam di Indonesia. Bagaimana dengan Anda? Renungkan karikatur berikut: Kajian mengenai pembumian Islam di Indonesia ini sangatlah urgen karena memiliki relevansi kuat dengan berbagai upaya positif mewujudkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dalam konteks keindonesiaan. Setelah mengkaji topik ini diharapkan mahasiswa mampu menganalisis ajaran Islam dalam konteks kemoderenan dan keindonesiaan dan menyajikan hasil proyek kerja tentang implementasi ajaran Islam dalam konteks kemoderenan dan keindonesiaan. Ayo tunjukkan sikap Anda!
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 6
Label
Tugas 1
Tugas 2
Assalamu'alaikum. Realitas historis dan sosiologis menunjukkan bahwa umat Islam terdiri dari beragam mazhab, beragam pemahaman, dan beragam praktik keagamaan. Keragaman ini semakin berwarna-warni ketika Islam dibawa masuk ke ranah kehidupan masyarakat yang lebih luas: politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Fakta keragaman ini sudah berlangsung lebih dari beberapa abad. Di negeri kita hal tersebut tidak mungkin dapat dihindari. Ikhtiar yang perlu kita lakukan adalah membangun persatuan dalam keragaman. Ungkapan "satu Islam multimazhab" (dan ungkapan lain yang serupa, seperti "satu Islam multipartai") didengungkan oleh banyak ulama dan cendekiawan muslim. Bagaimanakah membangun persatuan dalam keragaman? Kajian mengenai masalah keberagaman ini memiliki relevansi kuat dengan kompetensi mahasiswa sebagai calon sarjana dan profesional yang hidup dan berkembang dalam lingkungan masyarakat dan umat yang sangat plural. Oleh karena itu setelah mengkaji topik ini mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran dan sikap turut bertanggung jawab dalam menciptakan kerukunan di antara umat dan antar-umat beragama sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa; mampu menganalisis konsep Islam tentang keragaman dalam keberagamaan; menganalisis agama sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); menyajikan hasil penelaahan konseptual terkait esensi dan urgensi agama sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI; serta mampu mengkreasi peta konseptual dan/atau operasional tentang keragaman dalam keberagamaan. Silakan baca teks dan ikuti tugas selanjutnya. Sukses untuk Anda.
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 7
Label
Tugas
Assalamu'alaikum. Alhamdulillah, kita telah sampai Topik 8. Bagaimanakah Islam menghadapi tantangan modernisasi? Ayo ikuti terus kuliah ini. Anda masih ingat bahwa modern mengandung arti 'maju' dan 'berkemajuan' dalam segala aspek kehidupan: ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Modern adalah perubahan sikap dan pandangan dari tradisional ke rasional, dari primordial ke logis dan nalar. Modernisasi merupakan proses terjadinya pemoderenan untuk kemajuan dalam segala bidang kehidupan melalui akselerasi pendidikan dan aktualisasi teknologi. Modernisasi telah mengubah wajah dunia dari kusam menjadi bersinar, dari yang lamban menjadi serba cepat, dari yang tradisional menjadi rasional, dari yang primordial menjadi nalar. Belajar dari sejarah masa silam kita menjadi tahu bahwa Islam sebagai agama rahmatan lil alamin telah memberikan kontribusinya yang luar biasa bagi perkembangan peradaban modern. Lalu bagaimakah kiranya di masa depan kelak? Kajian mengenai hal di atas sangatlah relevan, apalagi untuk konteks perkembangan modernisasi di akhir-akhir ini yang justru melahirkan keprihatinan global. Mahasiswa sebagai generasi muda "pemiliki masa depan" sudah seharusnya mulai berpikir kritis dan mampu mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan modernisasi di masa depan yang tentu jauh lebih berat dibanding dengan tantangan masa yang telah berlalu. Oleh karena itu setelah mengkaji topik ini mahasiswa diharapkan menjadi terbuka dan tanggap terhadap dinamika kehidupan modern dengan mengaktualisasikan prinsip al-mu??fazhah 'al? al-qad?m alsh?li? wa al-akhdzu bi al-jad?d al-ashla? (merawat kebaikan masa lalu dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik); berikhtiar secara maksimal dengan sabar, ikhlas, tawakal untuk mengembangkan ilmu dan profesi; mampu menganalisis ajaran Islam dalam konteks kemoderenan dan keindonesiaan; mampu menganalisis konsep Iptek, politik, sosial-budaya, ekonomi, dan pendidikan dalam perspektif Islam; menyajikan hasil proyek kerja tentang implementasi ajaran Islam dalam konteks kemoderenan dan keindonesiaan serta mampu menyajikan mozaik kasus dan solusi terkait konsep iptek, politik, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam perspektif Islam. Ayo kuti terus pembelajaran ini!
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 8
Irlandia Paling Islami?
Label
Tugas
Assalamu'alaikum. Syukur alhamdulillah kita masih dapat bertemu dalam forum pembelajaran PAI melalui program PDITT. Melalui Topik 9 ini kita akan mempelajari aspek sejarah Islam yang sangat penting. Mengapa? Ayo ikuti terus. Montgomerry Watt seorang orientalis terkemuka menyatakan bahwa dalam sejarah perkembangannya, Islam mampu membuktikan sikap terbuka sehingga proses asimilasi kebudayaan dapat berlangsung baik. Dari perpaduan peradaban Yunani, Romawi dan Persia, dengan peradaban Arab yang dilandasi spirit Islam telah dihasilkan peradaban baru yang memiliki wajah dan nilai Islami, yang belum pernah ada sebelumnya. Menarik bukan? Berbeda dengan peradaban lainnya, peradaban Islam saat itu tumbuh berkembang dan dapat tersebar dengan cepat dikarenakan peradaban Islam memiliki kekuatan spiritualitas. Umat Islam kala itu bekerja keras untuk melahirkan peradaban baru dengan semangat spiritual tinggi untuk membangun reruntuhan peradaban lama. Oleh karena itu, aspek spiritual memainkan peran sentral dalam mempertahankan eksistensi peradaban Islam Kajian mengenai hal tersebut sungguh penting bagi mahasiswa muslim karena memiliki relevansi kuat dengan proses penumbuhan kembali kesadaran historis generasi muda Islam terhadap perjalanan umat Islam di masa lalu yang menyimpan khazanah kekayaan luar biasa. Oleh karena itu, setetelah mempelajari topik ini insya Allah mahasiswa dapat bersikap tawadhu' (rendah hati) sebagai pribadi, ilmuwan danprofesional; dapat menjelaskan kontribusi Islam dalam perkembangan sejarah peradaban dunia; dan mahasiswamampu menyajikan hasil kajian secara perseorangan atau kelompok mengenai suatu kasus terkait kontribusi Islam dalam perkembangan sejarah peradaban dunia. Ayo buka literatur Anda. Telusuri kedalaman dan keluasan topik ini melalui sumber-sumber pembelajaran di sekitar Anda. Ma'an najah!
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 9
Label
Tugas
Assalaamu'alaikum. Akhirnya kita sampai pada Topik 10. Bagian ini tidak kurang pentingnya dibanding dengan topik-topik terdahulu. Baca terus dan ikuti latihan-latihan melalui instruksi-instruksi yang ada. Anda pasti bisa! Dalam perjalanan hijrah menuju Madinah, Rasulullah saw. sempat membangun Masjid Quba di antara kebun kurma, 5 km tenggara Yatsrib. Empat hari kemudian, sesampai di kota Yatsrib, hal yang sama juga beliau lakukan yaitu membangun masjid, bukan istana, atau pasar tempat berkembangnya kartel-kartel ekonomi. Masjid inilah yang kemudian dikenal sebagai Masjid Nabawi. Kota Yatsrib itu sendiri kemudian berubah nama menjadi Madinah. Kata ma-di-nah berasal dari mudun yang berarti "kota" atau "peradaban". Memang sejak saat itu, peradaban Islam mulai berkembang. Bila kota Mekah menjadi simbol perjuangan akidah Islam, kota Madinah menjadi simbol pengembangan peradaban Islam. Apa hubungan antara masjid, mudun atau kota, dan peradaban? Apa makna pendirian masjid dalam perjalanan hijrah Rasulullah saw? Mengapa masjid tidak didirikan pada saat pertama kali beliau diangkat menjadi nabi dan rasul? Atau, mengapa tidak memulai pendirian masjid ketika beliau masih di Mekah? Mengapa pula orang-orang munafik mendirikan Masjid Dhirar? Topik ini memiliki relevansi dengan kajian-kajian pada topik-topik terdahulu. Pemahaman kita tentang agama Islam yang telah dibangun sejak topik pertama, akan semakin mengerucut pada topik kesepuluh ini yang ditandai dengan pengembangan keberislaman kita menjadi upaya-upaya strategis membangun peradaban dunia yang penuh rahmat melalui masjid kampus. Setelah mengkaji topik ini insya Allah mahasiswa akan memiliki kemampuan menganalisis peran dan fungsi masjid kampus sebagai pusat pengembangan budaya Islam serta mengembangkan program masjid kampus sebagai pusat pengembangan budaya Islam yang penuh rahmat. Silakan Anda menelusuri topik ini melalui teks dan video-video menarik berikut. Selamat menikmati.
Course Modules
Teks dan Bahan Bacaan Topik 10
Video tentang Masjid Quba
Tour Virtual 3D Masjid Quba (Masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW
Video - Sejarah Masjid Kampus di Indonesia (1/3)
Video - Sejarah Masjid Kampus di Indonesia (2/3)
Tugas

Course Modules