Welcome to Spada Indonesia
Courses Images

ILMU HUKUM DAN ETIKA BISNIS

COURSE INSTRUCTOR

Teachers Images

TRIAS SETYOWATI

Universitas Muhammadiyah Jember
AREAS:
Program Studi Manajemen

Course Description

Course Syllabus

https://youtu.be/fgM3fJF0EYw Hai semuanya Assalamualaikum dan salam hangat ya... Perkenalkan saya Trias Setyowati, SH, SE, MM pengampu Mata Kuliah Ilmu Hukum dan Etika Bisnis untuk Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen. Mata Kuliah ini berbobot 3 SKS. Dengan adanya estudy ini, diharapkan para mahasiswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun serta mengakses materi yang sudah tersedia.
Course Modules
A. Profil dan Deskripsi Mata Kuliah
B. Capaian Pembelajaran
C. Daftar Referensi
D. Sistem Penilaian dan Strategi Pembelajaran
E. Rencana Pembelajaran Satu Semester
Strategi Pembelajaran:

Course Modules
1.1 Pengertian Etika
1.2 Ruang Lingkup Hukum Bisnis
1.3 Sumber Hukum Bisnis
Forum Diskusi BAB 1

Course Modules
2.1 Etika Terapan
2.2 Etika Profesi
2.3 Menuju Bisnis sebagai Profesi Luhur
2.5 Kesimpulan dan Saran
Forum Diskusi BAB 2
Kuis

Course Modules
3.1. Mitos Bisnis Amoral
3.2 Keuntungan dan Etika
3.3 Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis
Forum Diskusi BAB 3
Kuis Bisnis dan Etika

Course Modules
4.1. Pengertian Hukum Bisnis
4.2. Fungsi Hukum Bisnis
4.3 Sumber Hukum Bisnis
4.4 Prinsip Umum Etika Bisnis
4.5. Etos Bisnis
4.6. Relativitas Moral dalam Bisnis
4.7. Pendekatan Stakeholder
Forum Diskusi BAB 4
Kuis Hukum Bisnis dan Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Utilitarianisme pertama kali dikembangkan oleh Jeremy Bentham ( 1748 - 1832 ). Persoalan yang dihadapi Bentham dan orang-orang pada masa itu adalah bagaimana menilai sebuah kebijakan publik yaitu kebijaksanaan yang mempunyai dampak bagi kepentingan banyak orang secara moral. Bentham kemudian berusaha mencari dasar objektif yang dapat dijadikan pegangan sekaligus norma yang diterima umum dalam menentukan dan minilai suatu kebijakan umum atau publik. Bentham menemukan bahwa dasar yang paling obyektif adalah dengan melihat apakah suatu kebijakan atau tindakan tertentu membawa manfaat atau hasil yang berguna atau merugikan bagi orang-orang yang terkait.
Course Modules
5.1. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
5.2. Nilai Positif Etika Utilitarianisme
5.3. Utilitarianisme Sebagai Proses dan Sebagai Standar Penilaian
5.4. Analisis Keuntungan Dan Kerugian
5.5. Kelemahan Etika Utilitarianisme
Forum Diskusi BAB 5

Course Modules
6.1 Syarat Tanggung Jawab Moral
6.2 Status Perusahaan
6.3. Lingkup Tanggung Jawab Sosial
6.4. Argumen Yang Menentang Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
6.5. Argumen Yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
Forum Diskusi BAB 6
Pencemaran Lingkungan
Tugas
Pembangunan nasional di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kenyataannya masih sering terjadi berbagai gejolak baik itu yang ditimbulkan karena kesenjangan sosial ekonomi yang belum sepenuhnya teratasi dalam masyarakat maupun terlanggarnya hak dan kepentingan pihak tertentu atau karena perlakuan yang diskriminatif yang dirasakan oleh masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa masalah keadilan berkaitan secara timbal balik dengan kegiatan bisnis, khususnya bisnis yang etis. Praktek bisnis yang baik, etis, adil atau fair, akan ikut mewujudkan keadilan dalam masyarakat. Sebaliknya ketidakadilan yang merajalela akan menimbulkan gejolak sosial yang meresahkan para pelaku bisnis dan masyarakat pada umumnya.
Course Modules
7.1. Paham Tradisional mengenai Keadilan.
7.2. Teori Keadilan Adam Smith
7.3. Teori Keadilan Distributif john Rawls
Forum Diskusi BAB 7

Course Modules
UTS
Soal UTS Klas A
Para pengusaha semakin menyadari bahwa dalam bisnis modern yang penuh dengan persaingan pengakuan, penghargaan dan jaminan atas hak-hak pekerja dalam jangka panjang akan sangat menentukan sehat tidaknya suatu kinerja perusahaan. Penghargaan dan jaminan terhadap hak pekerja merupakan salah satu penerapan dari prinsip keadilan dalam bisnis. Oleh karena itu pelaksanaan dan penegakan keadilan sangat menentukan praktek bisnis yang baik dan etis. Menutrut Karl Marx bahwa sistem ekonomi pasar atau kapitalisme adalah sistem yang menindas dan memeras buruh demi kepentingan pemilik modal. Secara logika pendapat Karl Marx ini benar tetapi tidak seluruhnya terpenuhi. Kaum kapitalis semakin menyadari bahwa keuntungan yang menjadi sasaran mereka tidak bisa diperoleh dengan memeras dan menindas buruh karena akan menjadi bumerang bagi mereka.
Course Modules
8.1. Macam-Macam hak Pekerja
8.2. Wistle Blowing
Forum Diskusi BAB 8
Stop Memperkerjakan Anak Dibawah Umur
Tugas

Course Modules
9.1 Pengertian Perjanjian Bisnis
9.2 Syarat Syahnya Perjanjian atau Kontrak Bisnis
9.3 Batalnya Kontrak/Perjanjian Bisnis
9.4 Anatomi Suatu kontrak/perjanjian bisnis
9.5. Perlindungan Konsumen
9.6 Azas-azas Perlindungan Konsumen antara lain :
9.7 Hak-Hak Konsumen
9.8 Hubungan Produsen Dan Konsumenisi
9.9. Gerakan Konsumen
Perlindungan Konsumen /Perjanjian Jual Beli
Forum Diskusi BAB 9
Dalam dunia bisnis, iklan merupakan salah satu topik penting dalam etika bisnis yang banyak mendapat perhatian asampai sekarang. Dalam era globalisasi, iklan memainkan peranan yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk barang ataupun jasa kepada masyarakat dengan tidak mengindahkan etika dalam iklan tersebut. Iklan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan bisnis baik secara positif maupun negatif. Iklan ini menentukan penilaian masyarakat mengenai baik buruknya kegiatan bisnis. Iklan memiliki kecenderungan untuk menarik konsumen membeli produk tertentu dengan memberi pesan dan kesan yang berlebihan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral. Dalam kondisi pasar bebas dimana para pelaku pasar terutama produsen berusaha dengan segala cara untuk menarik para calon konsumen untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan tersebut. Ditinjau dari sisi positifnya persaingan ini akan mendorong produsen untuk berlomba-lomba memperbaiki kinerja perusahaannya, memperbaiki mutu produknya serta pelayanan yang diberikan kepada para konsumen hal ini dimaksudkan untuk menarik atau merebut perhatian konsumen. Sedangkan ditinjau dari sisi negatifnya yaitu adanya kecenderungan untuk membuat iklan yang melebih-lebihkan kenyataan yang sebenarnya hanya dengan maksud agar konsumen tertarikmembeli poduk yang dihasilkan sehingga produsen memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Iklan ini sendiri sebenarnya merupakan salah satu straegi pemasaran yang bermaksud mendekatkan barang yang diproduksi oleh produsen kepada konsumen. Dengan demikian fungsi iklan mendekatkan konsumen dan produsen. Sasaran akhir seluruh kegiatan bisnis adalah agar seluruh barang atau jasa yang dihasilkan dapat terjual kepada konsumen. Aktifitas bisnis tidak lepas dari kegiatan promosi, dan salah satu kegiatan promosi itu melalui iklan. so, bagaimanakah seharusnya ketika kita membuat iklan yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku??
Course Modules
10.1. Fungsi Iklan
10.2. Beberapa Persoalan Etis
10.3. Makna Etis Menipu Dalam Iklan.
10.3. Kebebasan Konsumen
Forum Diskusi BAB 10
Film Pendek Iklan dan DImensi Etisnya
Tugas

Course Modules
11.1. Keunggulan Moral Pasar Bebas
11.2 Peranan Pemerintah

Course Modules
12.1. Monopoli
12.2. Oligopoli
12.3. Suap
12.4 Undang-Undang Anti Monopoli
Monopoli Perdagangan
Tugas
Praktik-praktik usaha anti-persaingan yang bertolak belakang dengan prinsip good corporate gavernance (CGC) telah lama berkembang dan tumbuh subur di Negara kita. Beberapa praktik anti-persaingan usaha yang dapat dijumpai dalam kegiatan bisnis di Indonesia, antara lain adanya praktek persekongkolan (conspiracy) perusahaan tertentu untuk memenangkan tender di institusi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta. Selain itu telah membudaya pula tender arisan dalam system pengadaan barang (procurement). Sudah barang tentu hal ini dapat mengakibatkan persaingan usaha yang tidak sehat serta terabaikannya prinsip keterbukaan (transparency) dan kewaujaran (fairness). Bambang Subianto, mantan Menteri keuangan RI dalam suatu kesempatan seminar tentang "Pencanangan e-Auction di lingkungan BUMN", menyatakan bahwa perilaku curang dalam bisnis sudah mewabah dan sudah sejak lama dipraktikkan. Hal tersebut mengacu pada dua petunjuk gejala umum, yaitu praktik membesarkan biaya investasi (yang dikenal dengan istilah mark up) dan praktik perkomisiandalam pengadaan barangdan jawsa. Yang terakhir ini tercermin dari kenyataan bahwa di suatu perusahaan maupun di instansi pemerintah muncul istilah " jabatan basah" dan " jabatan kering". Hal tersebut mengakibatkan timbulnya biaya tinggi (high cost economy) serta cenderung membuka peluan terjadinya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Course Modules
13.1 Cara Penerapan Prinsip GCG
13.3 Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Melindungi Konsumen
13.3 Persaingan Usaha yang Sehat

Course Modules
UAS
Sekian perkuliahan untuk Mata Kuliah Ilmu Hukum dan Etika Bisnis, semoga semuanya mendapat nilai yang memuaskan ya serta kuliah ini dapat memberi manfaat kedepannya.. dan semoga sukses selalu untuk semua.. Maaf jika ada kurang, Have a great day dan Wassalamualaikum.
Course Modules
Daftar Pustaka