Proyek 7 IN 1, Mendukung Pemerintah untuk Pengembangan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Jakarta - Belmawa. ( 14/7/17), Dalam rangka mendukung percepatan pencapaian program Pemerintah Indonesia dalam pengembangan pendidikan tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI melaksanakan pembangunan dan pengembangan pendidikan tinggi secara bottom-up yang menekankan pada keunggulan dan kekhasan masing-masing universitas, serta mengembangkan sumber daya manusia yang koheren dan berkelanjutan di tujuh universitas melalui proyek bernama The Support to the Development of Higher Education Project atau sering disebut Proyek 7 in 1.
Program yang dilaksanakan di tujuh universitas yang tersebar di empat pulau besar yang mewakili wilayah Indonesia, yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dari Pulau Jawa, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dari Pulau Sulawesi, Universitas Tanjungpura (Untan) dan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) dari Pulau Kalimantan, serta Universitas Syiah Kuala dari Pulau Sumatera. Adapun sumber dana utama proyek ini adalah Islamic Development Bank (IDB) yang mendanai 6 (enam) universitas yaitu Unesa, UNY, UNG, Untan, Unsrat dan Unlam) dan Saudi Fund and Development (SFD) yang mendanai satu universitas yaitu Unsyiah, dengan dana pendamping dari pemerintah Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, pada hari Jumat tanggal 14 Juli 2017 secara resmi dilakukan penandatanganan kontrak antara 6 (enam) universitas (Unesa, UNY, UNG, Untan, Unsrat dan Unlam) dengan pemenang tender pekerjaan sipil di tiap-tiap universitas, bertempat di lantai 2 gedung D kantor Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jl. Jenderal Sudirman, Pintu I Senayan Jakarta.
The Support to the Development of Higher Education Project (Proyek 7 in 1) dilaksanakan dalam rangka memperkuat rencana strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2005- 2025. Program yang dilaksanakan mencakup perbaikan kapasitas dan modernisasi universitas, perbaikan pelayanan, peningkatan daya saing nasional dan internasional, dan penguatan sumber daya manusia.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Intan Ahmad dalam laporannya menyampaikan bahwa program ini membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh civitas akademika di tujuh universitas ini, termasuk para pimpinan universitas, dengan dukungan dari IDB dan SFD diharapkan dapat memperlancar implementasi proyek 7 in 1 ini. Intan juga menjelaskan penerima manfaat dari proyek ini adalah stakeholder tujuh universitas termasuk mahasiswa sebagai penerima manfaat utama, staf pengajar serta tenaga kependidikan. Berdasarkan data, tahun 2017 terdapat kurang lebih 184.267 mahasiswa terdaftar pada ketujuh universitas tersebut dan sebanyak 8013 staf pengajar dan tenaga kependidikan yang juga merupakan penerima manfaat dari proyek ini.
Hadir memberi pengarahan, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Prof. Mohamad Nasir mengatakan "Selain memberi dampak signifikan pada stakeholder di sektor publik dan swasta dengan mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas untuk kegiatan bisnis atau sosial, berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong ketujuh universitas tersebut menuju internasionalisasi perguruan tinggi dengan meningkatkan daya saing pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat pada era globlal"
Nilai kontrak Proyek 7 in 1 dengan sumber dana dari Islamic Development Bank (IDB) sebagai berikut :
No. | Institusi | Pagu Loan | Nilai Kontrak Yang Disetujui (NOL) | Contingencies |
1 | UNSRAT | 218,568,284,400.00 | 218,540,647,796.50 | - |
2 | UNG | 293,895,379,400.00 | 293,699,760,000.00 | - |
3 | UNTAN | 271,765,190,749.61 | 290,134,000,000.00 | 18,368,809,250.39 |
4 | UNLAM | 385,473,619,200.00 | 384,739,000,000.00 | - |
5 | UNESA | 300,859,238,800.00 | 300,103,732,000.00 | - |
6 | UNY | 255,183,139,435.05 | 279,541,000,000.00 | 24,357,860,564.95 |
Total | 1,725,744,851,984.65 | 1,766,758,139,796.50 | 42,726,669,815.35 |
Dengan nilai kontrak sebesar Rp1.776.758.139.796,50 ini diharapkan di akhir proyek tercapai target-target : fasilitas belajar seluas 160.285 m2; laboratorium dan infrastruktur seluas 51.456 m2; mahasiswa sejumlah 190.130 orang; peningkatan mahasiswa sejumlah 15.154 mahasiswa; jumlah 284 jumlah program studi; modul e-learning sebanyak 102; peningkatan sejumlah 91 doktor; peningkatan dosen yang kompeten dan berkualitas (non degree training) menjadi 974 orang; penelitian sebanyak 512 judul; publikasi artikel ilmiah terakreditasi nasional 585 judul dan jurnal internasional 145 judul; serta Hak Kekayaan Intelektual (inovasi dari hasil penelitian) sejumlah 51 judul.
Layanan Informasi HKLI
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI
Lampiran :
Press Release 7
Sumber : https://belmawa.kemdikbud.go.id/2017/07/14/proyek-7-in-1-mendukung-pemerintah-untuk-pengembangan-pendidikan-tinggi-di-indonesia/