13 Jun 2020
Dukung PJJ, 600 Mata Kuliah Baru Bakal Tersedia di Spada
Sekretaris Jendral Penddidikan Tinggi, Paristiyanti Nurawadani. Foto: Zoom
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap menyambut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di era tatanan kenormalan baru atau new normal untuk perguruan tinggi. Pada semester baru nanti Sistem Pembelajaran Daring (Spada) untuk mahasiswa kembali mendapatkan tambahan materi perkuliahan baru.
"Semester satu tahun ini kita akan menambahkan minimal 600 mata kuliah baru di Spada, jadi silakan digunakan agar Bapak Ibu menggunakan modul tersebut," kata Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Paristiyanti Nurwadani dalam, Sabtu, 13 Juni 2020.
Spada sendiri merupakan layanan gratis yang dapat digunakan mahasiswa selama PJJ atau kuliah daring. Mahasiswa diharapkan mengoptimalkan keberadaan Spada.
Di dalamnya, kata Parisyanti, terdapat berbagai pengetahuan dan berbagai bahan perkuliahan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada pembentukannya, Spada memang telah diproyeksikan sebagai dasar pembelajaran daring.
"Kita isi dengan link dari 250 lebih perguruan tinggi. Mereka ikut berbagi pembelajarannya, jadi mahasiswa bisa masuk mengambil bahan belajar dan tidak berbayar," jelas dia.
Bahkan bahan perkuliahan dari universitas mancanegara juga ada di dalam Spada. Misalnya saja dari Harvard University.
Spada diharapkan menjadi salah satu layanan ketika mahasiswa kesulitan mengakses bahan pembelajaran. Ke depan Spada akan terus digunakan untuk menjawab tantangan pendidikan.
"Semester satu tahun ini kita akan menambahkan minimal 600 mata kuliah baru di Spada, jadi silakan digunakan agar Bapak Ibu menggunakan modul tersebut," kata Sekretaris Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Paristiyanti Nurwadani dalam, Sabtu, 13 Juni 2020.
Spada sendiri merupakan layanan gratis yang dapat digunakan mahasiswa selama PJJ atau kuliah daring. Mahasiswa diharapkan mengoptimalkan keberadaan Spada.
Di dalamnya, kata Parisyanti, terdapat berbagai pengetahuan dan berbagai bahan perkuliahan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Pada pembentukannya, Spada memang telah diproyeksikan sebagai dasar pembelajaran daring.
"Kita isi dengan link dari 250 lebih perguruan tinggi. Mereka ikut berbagi pembelajarannya, jadi mahasiswa bisa masuk mengambil bahan belajar dan tidak berbayar," jelas dia.
Bahkan bahan perkuliahan dari universitas mancanegara juga ada di dalam Spada. Misalnya saja dari Harvard University.
Spada diharapkan menjadi salah satu layanan ketika mahasiswa kesulitan mengakses bahan pembelajaran. Ke depan Spada akan terus digunakan untuk menjawab tantangan pendidikan.